Persiapan Keberangkatan Mahasiswa Baru Universitas Islam Madinah

Bismillah wassholaatu wassalaamu ‘alaa Rasuulillah, amma ba’du :

Ahlan bikum, selamat bagi ikhwah semua yang diterima di Universitas Islam Madinah. Setelah berbahagia dengan pengumuman Asma’ Maqbuliin (nama-nama yang diterima), seringkali kita bingung dengan persiapan keberangkatan. Lalu bekal apakah yang akan dibawa ke Kota Madinah? Persiapan apa saja yang diperlukan?

Semoga sedikit tulisan saya ini bisa membantu. Based on True Story tentunya, hanya ingin berbagi pengalaman pribadi dengan kawan-kawan.

Persiapan keberangkatan ke Madinah .

  • BARANG – BARANG YANG DIPERLUKAN

  1. Koper

Pilih saja koper yang berkualitas super, sedikit mahal tak apalah. Jangan tanggung –taggung, karena kamu bukan akan melakukan safar keluar kota, tapi keluar negeri #catet.

Kisaran harga Rp. 600.000 – Rp. 1.000.000. kalau mendapatkan diskon ya … alhamdulillah.

Karena banyak dari kawan-kawan, kopernya wafat duluan sebelum sampai Madinah. Pecah rodanya, patah pegangannya, jebol jahitannya, overload, barang kurang berkualitas tidak kuat menahan beban yang berat.

  1. Uang tunai

Untuk berjaga-jaga, 400 SR lebih dari cukup. Setidaknya 100 SR sisanya berbentuk rupiah, kalau ingin menukar rupiah ahsan di sini (Madinah). Kurs sangat stabil, berbeda dengan kurs di Indonesia yang lumayan anjlok.

  1. Pas foto 4×6 dan Berkas-Berkas Penting

Cetak foto disini lumayan jarang, kalau ada-pun lebih mahal. Dengan berbekal beberapa foto insyallah bermanfaat.

  1. Tas Punggung bebas

  2. Tas samping

Semodel tas laptop itulah, fungsinya untuk membawa kitab-kitab ketika dirosah. Lebih simple, enak dibawa pula dan juga tas model seperti inilah yang boleh masuk Masjid Nabawi, berbeda dengan tas punggung. Harus diperiksa sana-sini dulu.Sedangkan untuk menghemat tempat ketika di pesawat, tas jenis ini bisa dimasukkan ke koper.

  1. Pakaian

Rinciannya:

–          Kaos dalam putih (untuk pakaian dalam jubah) minimal 3 stel.

–          Celana putih (Daleman jubah juga) bebas, 3 stel juga boleh.

–          Kaos santai, bebas juga 3-4 potong cukup lah.

–          Celana biasa 3-4 stel.

–          Celana dalam, sesuai kebutuhan masing-masing.

–          Kaos kaki 2-3 pasang. (bisa juga dibeli di sini)

–          Jubah, kalau ada. Beli di sinipun tak masalah.

–          Koko, bebas saja.

–          Sandal, bawa juga cadangan. Sandal yang dijual disini rata-rata kurang nyaman dipakai.

–          Sepatu, silakan. Tapi disini tidak wajib bersepatu ketika jam kuliah.

–          Sepatu futsal, bagi yang doyan tentunya.

–          Sarung.

–          Seprai dkk.

–          Jaket, jaket tebal lebih dibutuhkan. Terlebih ketika musim dingin.

–          Berminat bawa setrika? Silakan.

–          Dll. (Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing)

  1. Alat Mandi

–          Sabun

Cair atau padat tergantung kebiasaan masing-masing. Tapi mandi di Saudi itu jarang. Karena air disini hasil sulingan dari air laut. Dan tentu saja akan berdampak negative kalo mandi menjadi rutinitas harian. Cukup mandi satu kali sehari atau paling engga dua hari sekali, mau seminggu sekali ? Ya terserah panjenengan, tapi ahsan beli disini aja.

Sabun indo formulanya tropis, jadi kurang cocok dengan iklim sini yang notabenenya kering. Begitupula lotion, beli disini lebih cocok.

– Odol, Boleh yang gede sekalian.

– Sikat gigi, jangan lupa cadangan.

– Shampo, sesuai selera.

– Handuk, siapkan cadangan juga.

  1. Alat tulis

Bisa melengkapi seluruh alat tulis di Indonesia. Karena disini kualitas alat tulis kurang memuaskan, begitupun harganya yang lumayan mahal.

Jangan lupa kamus.

Kamus Indonesia <-> Arab. Untuk judul kamus sesuai pertimbangan masing-masing. Mu’jam Wasith ataupun Qamus Muhith bisa dibeli di Madinah.

  1. Makanan

Sedikit tips, semoga membantu adaptasi dengan makanan di Saudi. Jangan lupa bawa

lauk-laukan kering. Seperti :

–          Kering tempe

–          Kering kentang

–          Snack ringan

–          Bawang goring

–          Abon

–          Srundeng

–          Kripik belut

–          Rendang

–          Atau apapun itu sesuai selera masing-masing dan awet tentunya

–          Macam-macam sambel:

= Sambel buatan sendiri

= Sambel terasi sachet ABC/Uleg/Indofood

= Saos

= Cabe kering

= Sambel kacang
Silahkan bawa yang sekiranya pas buat kalian, sekedar solusi untuk beradaptasi tentunya. Karena:

beberapa kawan seangkatan saya ada yang sama sekali belum bisa beradaptasi sampai

sebulan lebih, solusinya jajan di warung makan Indonesia. Dengan jarak lumayan jauh

dengan harga lumayan mahal. Nah kann ..

  1. Obat-obatan standar
  2. Habbatussauda
  3. Minya Zaitun

Prioritaskan herbal-herbal yang sudah jadi langganan

  • PERSIAPAN KEBERANGKATAN

  1. Maksimal berat barang di bagasi 45 kg, dengan rincian: Satu koper tak lebih dari 23 kg (2 koper x 22,5 kg = 45) Regulasi lama, belum tahu kalau ada yang baru lagi. Tunggu saja informasi terbaru -Saudi Airlines, beda maskapai beda kebijakan-
  2. Karena bagasi lumayan lega, 45kg. Usahakan diisi penuh, tanggung. Bahkan seorang kawan ‘memanfaatkan’ bagasi 45 kg dengan berbagai makan dan cemilan Indo, ide cerdas. Mubadzir kalau 45 kg masi kosong banyak.
  3. Masukkan semua barang berbahan cair ke dalam koper, karena koper ditempatkan di bagasi. Jadi aman. Jangan dibawa ke kabin, karena sebelum masuk pesawat ada pemeriksaan barang. Barang berbahan cair ditahan nantinya, kan sayang.

Jangan lupa, termasuk pantangan besar Madinah adalah cuaca, silakan pahami di soifiyah 50ºc dan di syita 6ºc. Siapkan tubuh mulai sekarang, tidak mungkin tanpa hikmah sebuah hadits Nabi – Shalallahu ‘alaihi wa sallam-

لا يصبر على لاوانها وشدتها احد إلا كنت له شفيعا أو شهيدا يوم القيامة

  1. Siapkan juga untuk hidup dengan kondisi sosial yang keras. Ini bukan Indonsia, brother.

Lembek bakal kalah. Jangan ragu-ragu untuk berprinsip tegas. Masalah tingkah laku juga perhatikan.

  1. Berpakaianlah dan berpenampilanlah yang rapi, namun TEGAS. Muru’ah di sini dijunjung tinggi, Jangan heran jika banyak sikap menjurus ke nepotisme (Ta’assub qobail). Di luar itu, busyro, Madinah sangat dikenal sebagai kota paling rapi dan enak di Saudi. Jadi, pahami karakter mulai sekarang.

Semoga sedikit tips ini membantu kawan-kawan semua yang berangkat ke Madinah, jangan lupa berdoa dan selalu bertawakkal. Berdoa untuk keberkahan ilmu. Semoga segala urusan Allah mudahkan.

Catatan ringan Muhammad Sobri (Mahasiswa Fakultas Syariah, Islamic University of Madinah)

Editor: Iskandar Alukhal

.:: PPMI Madinah 2015