Menyelaraskan Impian, Ucapan dan Tindakan

Ketika mengisi sebuah acara untuk kewirausahaan di Semarang, saya mendapat        banyak pertanyaan yang intinya adalah bagaimana cara mudah, cara cepat dll. Hal tersebut tidak salah selama hal tersebut tetap membawa kita ke tujuan atau impian yang kita inginkan. Karena seringkali apa yang kita impikan tidak sesuai dengan ucapan dan tindakan kita.

Satu contoh sederhana : ada seorang teman yang ingin kehidupannya menjadi lebih baik dan tenang dengan lebih mendekatkan diri pada agama namun kesehariannya bergaul dengan orang yang (menjalankan agama) tidak baik. Kasarnya pengin rajin sholat lima waktu tapi kumpulnya sama orang yang nggak pernah sholat. Kira2 ada yang ngingetin nggak waktu sholat ?

Demikian pula yang lainnya, seperti bisnis atau usaha kita. Pengin jadi orang sukses, sudah bertekad dan bergaul dengan komunitas, berdiskusi panjang lebar mengenai bisnis. update status di FB atau twitter (eranya sosmed :D) . Ini lebih baik karena impian dan ucapannya sudah selaras. Namun patut diwaspadai “kenyamanan” ini, karena biasanya kita menjadi nyaman “diskusi” tapi lupa “beraksi” hehehehehe. jebakan betmen namanya.

Jebakannya adalah ketika kita sibuk berkomunitas seolah-olah sudah bekerja,

adalah ketika kita sibuk berdiskusi, seolah-olah sudah bekerja,

adalah ketika kita sibuk ngomong ngalor ngidul TP-TP (tebar pesona) di sosmed, seolah-olah sudah bekerja karena kata “ahli branding” temen kita “branding personal” itu penting.

Kata saya “tai kucing!” Saya jadi inget kata pak Nukman Lutfie (sosmed guru), “nggak penting kita nggak terkenal, yg penting itu produk kita terkenal dan laku”. Nah lo

Kembali ke laptop, terus bagaimana supaya impian, ucapan dan tindakan kita selaras ?

Banyak cara, salah satunya adalah tentukan target dan buat jadwal pekerjaan, laksanakan. 😀

jadwal yg biasa saya buat adalah by pekerjaan bukan waktu, contoh adalah siang hari ini saya harus selesai membuat laporan ke semua klien, kalo ternyata sampai sore belum selesai ya saya teruskan sampai malam (tentu diselingi istirahat cukup). Kalo kata orang kantoran lembur.

“Dan tidak ada Jalan mudah dan cara cepat semua ada proses penempaan”

NASEHAT AL-FAQIR

اَلْقُلُوْبُ كَلْوِعَاءِ وَاللِّسَانُ مَغَارِفُ

“Hati seperti bejana, sedangkan lisan adalah gayungnya.”

كُلُّ إِنَاءٍ بِمَا فِيْهِ يَنْضَحُ

“Setiap bejana akan mengalirkan apa yang ada di dalamnya.”

خَلِّ الذُّنُوْبَ صَغِيْرَهَا # وَكَبِيْرَهَا ذَاكَ التُّقَى
وَاعْمَلْ كَمَاشٍ فَوْقَ أَرْ # ضِ الشَّوْكِ يُحَذِّرُ مَا يَرَى
لاَ تَحْقِرَنَّ صَغِيْرَةً # إِنَّ الْجِبَالَ مِنَ الْحَصَى

Tinggalkan segala dosa kecil
dan besar, itulah taqwa
Lakukan seperti orang berjalan di atas
tanah penuh duri, waspada akan apa yang dilihat
Jangan sepelekan setiap yang kecil
gunung pun hanya dari kerikil (Ibnu Al-Mu’taz dalam kitab Al-Qaulul Mufid ala Kitabit Tauhid II, halaman : 478)

إِذَا نَطَقَ السَّفِيْهُ فَلَا تُجِبْهُ

فَخَيْرٌ مِنْ إِجَابَتِهِ السُّكُوْتُ

Jika ada orang bodoh berbicara, jangan ditanggapi.Jika harus ditanggapi maka tanggapan terbaik untuknya adalah diam..(Imam Syafi’i dalam Kitab Diwan)

أَمَّا تَرَى الأَسَدَ تُخْشَى وَهْيَ صَامِتَةٌ

وَالْكَلْبُ يُخْسَى لَعَمْرِي وَهْوَ نَبَّاحُ

Kautahu, macan tetap ditakuti meski sedang diam,

namun anjing akan dilempar jika terlalu banyak menggonggong (Imam Syafi’i dalam Kitab Diwan)

وَلَا تُعْطِيَنَّ الرَّأْيَ مَنْ لَا يُرِيْدُهْ

فَلَا أَنْتَ مَحْمُوْدٌ وَلَا الرَّأْيُ نَافِعُهُ

Jangan kausampaikan pendapat kepada orang yang tak menghendaki;

kau tidak akan mendapat pujian, tidak pula pendapatmu akan berguna (Imam Syafi’i dalam Kitab Diwan)

أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها

“Sesungguhnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat” (Syekh Musthafa Al Ghulayaini)

الام مدرسة الاول إذا اعدد تها تددع شعبا طيب الاعرق

“Ibu adalah sekolah yang paling pertama dan utama, jika dipersiapkan akan membentuk generasi-genarasi yang hebat”

القوي يأكل الضعيف والعالم يأكل الجاهل

“Yang kuat memakan yang lemah, yang pintar memakan yang bodoh”

مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ
“Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia”

مَنْ جَدَّ وَجَدَ
“Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia”

مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ
“Barang siapa sabar beruntunglah ia”
مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya

جَالِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَالوَفَاءِ
Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji

مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ
Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan

وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ
Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan

الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ
Kesabaran itu menolong segala pekerjaan

جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu

اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ
Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur

بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari

الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ
Waktu itu lebih mahal daripada emas

العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ
Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat

خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ
Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku

مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam)

خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ
Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan

لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ
Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang

العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ
Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu

لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ
Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu

تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar

العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَر
Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah

الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ
Bersatu adalah pangkal keberhasilan

لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْناً
Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya

الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ
Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan dengan keturunan

سَلاَمَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ
Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya

آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya

سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي
Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular

آفَةُ العِلْمِ النِّسْياَنُ
Bencana ilmu itu adalah lupa

إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya

لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ
Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan

أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu

فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan)

مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia

مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di dalamnya.

عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
Musuh yang pandai, lebih baik daripada kawan yg jahil

مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya

اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ
Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas

لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, yang kamu dapat mengejakannya hari ini

اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu

خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَأَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia

فيِ التَّأَنِّي السَّلاَمَةُ وَفيِ العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan

ثَمْرَةُ التَّفْرِيْطِ النَّدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَّلاَمَةُ
Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan

الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ
Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat)

فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya

تَرْكُ الجَوَابِ عَلىَ الجَاهِلِ جَوَابٌ
Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya

مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
Barang siapa manis tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya

إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الكَلاَمُ
Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya

مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بَلاَ أَخٍ
Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.

قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit

خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.

خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا
Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahannya (yang sedang saja).

لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.

إِذاَ لمَ ْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki).

لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلِ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلاً
Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.

لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِي قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلِ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.

لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَلاَمٍ جَوَابٌ
Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.

وَعَامِلِ النَّاسَ بِمَا تُحِبُّ مِنْهُ دَائِماً
Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya.

هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri.

رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
Pokok dosa itu, adalah kebohongan.

مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ
Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya.

لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan.

لاَ تَكُنْ رَطْباً فَتُعْصَرَ وَلاَ يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.

مَنْ أَعاَنَكَ عَلىَ الشَّرِّ ظَلَمَكَ
Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.

أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :
1). Kecerdasan
2). Kethoma’an (terhadap ilmu)
3). Kesungguhan
4). Harta benda (bekal)
5). Mempergauli guru
6). Waktu yang panjang.

العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلاً
Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.

مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan.

إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ
Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya.

لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَماً
Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.

تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu.

رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ
Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.

دَاوُوْا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
Obatilah kemarahan itu dengan diam.

الكَلاَمُ يَنْفُذُ مَالاَ تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.

لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَباً
Bukan setiap yang mengkilat itu emas.

سِيْرَةُ المَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.

قِيْمِةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ
Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya.

صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ
Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa.

عَثْرَةُ القَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.

خَيْرُ الكَلاَمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas.

كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلاَّ الأَدَبَ
Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.

أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.

تَخُضْ فِيْ حَدِيْثٍ لَيْسَ مِنْ حَقِّكَ سِمَاعُهُ

Janganlah engkau menyelam ke suatu pembicaraan

yang engkau tidak berhak mendengarkannya

كُلٌّ يَدَّعِي وَصْلا بِلَيْلَى وَلَيْلى لا تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَ

Semua mengaku-ngaku punya hubungan dengan Laila

Namun Laila memungkiri semua pengaku-akuan itu

لاَ يَحْمُدُ السَّيْفُ كُلَّ مَنْ حَمَلَهُ

Pedang itu tidak memuji setiap orang yang membawanya

وَمَنْ يَكُ ذَا فَمٍ مُرٍّ مَرِيْضٍ يَجِدُ مَرًّا بِهِ المَاءَ الزُّلالا

Barangsiapa yang merasa sakit mulutnya

Niscaya air yang tawar akan terasa pahit baginya

كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ

Setiap yang terlarang itu menarik (memikat)

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.

“Man syabba ‘alaa syaiin syaaba ‘alaih”

Siapa yg pada masa mudanya (membiasakan) atas sesuatu, niscaya dia pd masa tuanya (terbiasa) atasnya.

AL-MUTHOOLA’ATU DAWAA’UL MALAL

Membaca atau menelaah bacaan itu obatnya rasa jemu dan bosan

AL-JAAR QOBLAD DAAR

Cari tau kondisi tetangga terlebih dahulu sebelum membeli atau menyewa rumah

AL-WAQTU KAS-SAIF, IN LAM TAQTHO’HU QOTHO’AKA

Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, maka ia akan menebasmu

“Ba`da syahril asal ya`ti syahrul bashal”

Setelah bulan madu, menyusul bulan bawang
يَأْتِيْكَ كُلُّ غَدٍ بِمَا فِيْهِ
“Hari esok akan mendatangimu dengan segala sesuatu yang ada padanya”
يَأْتِيْكَ بِاْلأَخْبَارِ مَنْ لَمْ تُزَوِّدْ
“Seseorang yang tidak kau bekali akan datang membawa berita”
كُلُّ آتٍ قَرِيْبٌ
“Setiap yang datang itu dekat”
ذَاكَ أَحَدُ ْالأَحَدَيْنِ
“Itu satu-satunya dua benda yang nomor satu”
قَدْ يُؤْخَذُ اْلجَارُ بِذَنْبِ اْلجَارِ
“Tetangga terkadang dihukum karena dosa tetangganya sendiri”
خُذْ مِنَ الدَّهْرِ مَا صَفَا وَمِنَ اْلعَيْشِ مَا كَفَى
“Ambillah sesuatu yang bersih saja dari suatu masa dan secukupnya saja dari penghidupan”
آخِ اْلأَكْفَاءَ وَدَاهِنِ اْلأَعْدَاءَ
”Persaudarailah kawan dan minyakilah lawan”
خُذْ مَا طَفَّ لَكَ
“Ambillah mana yang lebih dekat padamu”
لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَ اْليَوْمِ لِغَدٍ
“Janganlah mengakhirkan pekerjaan hari ini sampai hari esok”
أَخُوْكَ مَنْ صَدَقَكَ
“Saudaramu adalah orang yang berkata benar padamu”
أَخُوْكَ مَنْ وَاسَاكَ بِنَشَبٍ لاَ مَنْ وَاسَاكَ بِنَسَبٍ
”Saudaramu adalah orang yang menolongmu dengan kepedualian, bukan yang menunjuk-nunjukkan bahwa ia senasab”
إِنَّ العِلْمَ عَزِيزٌ، إِذَا أَعْطَيْتَهُ كُلَّكَ أَعْطَاكَ بَعْضَهُ وَ إِذَا أَعْطَيْتَهُ بَعْضَكَ
لَمْ يَعْطِيكَ شَيْئاً

Sesungguhnya ilmu itu mulia. Jika kamu menyerahkan seluruh usahamu kepadanya, ia akan menyerahkan sebagian dirinya kepadamu. Dan jika kamu hanya menyerahkan sedikit saja usahamu kepadanya, ia tidak akan menyerahkan dirinya langsung kepadamu

عَلَى قَدَّ لحافكَ مَدَّ رَجُلَيْكَLunjurkanlah kakimu sepanjang yang mampu ditutupi selimutmu (yakni belanja sekedar keperluan)

القَرْدُ فِي عَيْنِ أُمِّهِ غَزَالٌ

Seekor monyet adalah seekor gazel (sejenis rusa kecil) di mata ibunya
(Gazel adalah hewan yang cantik pada pandangan orang Arab)

النَّاسُ عَلَى دِينِ مُلُوكِهِمْ

Agama raja adalah agama rakyatnya

ر من جليس السوء
alwahdatu khoirun min jalisisuu’
sendirian lebih baik daripada bersama-sama dalam kejahatan

من تفر تفرة لأخيه وقع فيها
man hafaro hufrotan liakhihi wako’a fiha
barangsiapa yang menggali lubang untuk saudaranya maka ia sendiri akan terperosok kedalamnya

من ملك غضبه اتترس من عدوه
man malaka ghodobahu ihtarosa min aduwwihi
barangsiapa menguasai amarahnya maka ia dijaga dari musuh musuhnya

من أطاع غضبه أضاع أدبه
man atho’a ghodobahu adho’a adabahu
barangsiapa menuruti amarahnya maka hilanglah adabnya

الغضب صدأ العقل
alghodobu sudaul aqli
marah adalah penyakit hati

أول الغضب جنون وآخره ندم
awwalul ghodobi jununun wa akhiruhu nadamun
awal kemarahan adalah gila, dan akhirnya adalah penyesalan

اسأل مجرب ولا تسأل تكيم
isal al mujrib wa laa tas’al hakim
Bertanyalah kepada orang yang berpengalaman, bukan kepada orang bijak

Cekap semanten matur nuwun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *