DIA (kayaknya) ORANG BAIK 2

Masih inget tulisan saya

DIA (kayaknya) ORANG BAIK ?

mengapa saya menulis tentang ini lagi ? karena beberapa waktu yang lalu saya mendapat kabar/info dari teman yang tertipu karena investasi ke sebuah peluang usaha yang direkomendasikan temannya yang dia tahu orang baik. Saya bilang temanmu mungkin baik, belum tentu juga baik teman2nya. Tujuan saya menulis supaya menjadi pembelajaran bagi saya dan yang lain bahwa niat baik atau tujuan baik harus dicapai dengan cara yang baik dan pengetahuan yang baik.

Berikut kisah Kalifah Umar bin Khatab saya tulis kembali

Alkisah..
Ada seorang laki-laki berkata kepada Umar,
“Sesungguhnya si fulan itu orangnya baik.”

Umar bertanya, “Apakah engkau pernah bersafar bersamanya?”
Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.”

Umar bertanya, “Apakah engkau pernah bermuamalah (berbisnis) dengannya?”
Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.”

Umar bertanya, “Apakah engkau pernah memberinya amanah?”
Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.”

Umar berkata, “Kalau begitu engkau tidak memiliki ilmu tentangnya. Barangkali engkau hanya melihat dia sholat di Masjid.”

[Mawa’idz shohabah]
—-
Kenapa perlu menanyakan tiga perkara tersebut?
1. Karena dengan safar perjalanan jauh, kita dapat mengetahui karakter dan watak seseorang sesungguhnya. Bukankah safar biasanya capek dan melelahkan? disitulah akan tampak watak asli seseorang.

2. Karena dengan berbisnis dan bermuamalah dengannya, kita dapat mengetahui akhlak seseorang dan keterikatannya dengan hukum syara’. Bukankah banyak orang yang kelihatannya baik, sholih dan hebat ternyata payah ketika berbisnis? juga bodoh tentang hukum-hukum syariah dalam berbisnis?

3. Karena dengan memberinya amanah, kita dapat mengetahui kadar tanggungjawab dan amanah seseorang, dan itu akan nampak sekali ketika mengelola bisnis dan memegang uang.

Jadi berdasar cerita ini, kita umat muslim diajarkan untuk berhati-hati menyikapi atau memberikan rekomendasi. Terkadang kita ingin menolong seseorang dengan memberikan rekomendasi yang baik, namun malah menjerumuskan orang lain.

Nah, jka rekomendasi baik saya kita harus benar2 berhati dan menyelidiki, maka berhati-hati pulalah dengan pandangan/rekomendasi buruk. Jika kita membicarakan teman atau kenalan kita yang buruk2 menurut Rasulullah itu jika benar itu Gibah yang berarti seperti memakan bangkai teman (hiii kayak sumanto aja), jika salah itu fitnah. Jika ada yang suka membicarakan orang lain sebaiknya (saran saya) kita hindari orang itu. kita boleh bergaul sama orang type infotainment ini 24 jam tapi dalam 1 atau 2 tahun hehehe. Nggak percaya ? baca tulisan saya yang lain

Chase Your Dream ( “Strong Leadership”, 3 Januari 2011)

Sebagai penutup mohon maaf jika ada perkataan saya yang kurang berkenan…mumpung masih syawal Saya Fori Suwargono dan keluarga Mohon Maaf lahir dan batin….Taqobalallah minna wa minkum taqobal ya karim….

NB : Jika sahabat ingin bekerja sama dan mengetahui tentang saya silahkan bertanya kepada orang yang pernah melakukan 3 hal bersama saya yakni bersafar (bepergian) setidaknya min 3 hari kalo sehari saya biasanya jaim :p , bermuamalah atau bekerja sama dengan saya, dan yang pernah memberikan amanahnya pada saya. Biar tahu tentang karakter saya 😀 ….. saya belum tentu orang baik lho ….. salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

One moment, please...

Please wait while your request is being verified...