Guru saya bilang, “uang dan kecepatan” adalah pembunuh no.1 di dunia bisnis. Wah opo meneh iki…xixixixixi. Coba aja kita bersimulasi bisnis dengan pedagang ataupun pengusaha, misalnya : pedagang sego kucing yang mempunyai omzet sehari bisa 1 juta rupiah dengan modal awal mungkin 5 jutaan (kalo modal operasionalnya mungkin sekitar 300-500rban, karena banyaknya makanan biasanya titipan atau bahasa kerennya konsinyasi).
Kemudian pedagang nasi kucing yang mungkin sudah berjualan selama 5 tahun ini kita beri tambahan modal 20-50 juta. Kita berniat baik agar pedagang ini makin maju mungkin dengan membawa konsep RM. Sego kucing misalnya. Atau lebih mewah (mepet sawah) dengan konsep Kafe Kucingan di sebuah Ruko nan megah. Kata guru saya, bisa diprediksi bahwa dalam tempo 1 tahun bahkan mungkin kurang pedagang tersebut gulung tikar. Lha kenapa ? tanya saya.
Bukan konsepnya yang buruk namun lebih ke masalah pengelolaan sumber daya manusia dan cashflow. Pedagang nasi kucing yang setiap hari pegang uang omzet 1 juta rupiah terus tiba-tiba pegang uang sebegitu banyak bisa dipastikan akan membabi buta membelanjakan uangnya untuk mendanai ide-idenya. Dia tidak lagi berhitung ! Bahkan biasanya malah akan mendanai hal yang dipaksakan berhubungan dengan bisnis. Contoh : beli mobil dan Blackberry, katanya untuk leverage bisnis, apa iya ? yuk tanya hati kecil kita. Apa nggak Cuma buat pamer ? J Atau malah mungkin akan pergi ke Hongkong untuk study banding “cara hongkong jualan sego kucing ?” wkwkwkwkwk….mbahmu kiper !
Hal yang sama bisa terjadi dengan kita yang mempunyai bisnis yang terlalu cepat melejit. Bahkan bisa lebih parah, lha kenapa lagi ? tanya saya lagi ( bloon.com diakses J ). Karena kita akan merasa jagoan dan lebih jago dari yang lain sehingga sudah tertutup mata dan telinga. Karena dagangan A laku langsung beli bahan baku sebanyak mungkin. Langsung bikin Franchise atau Bisnis Oportunity (padahal usahanya belum jalan lebih dari 2 tahun). Mungkin lebih parah lagi usahanya belum jalan ! Wah kalau kata saya sih ini namanya penipuan….hahahaha.
Nah begitu saudara-saudara. Saya sendiri belum bener-bener jelas dengan ini, tapi kayaknya memang bener. Bisnis yang biasanya terlalu cepat melejit adalah bubble (gelembung) yang isinya kosong dan cepat meletus. Tidak ada yang Instan ! Jadi saya akan berhati-hati ketika ada tawaran modal besar (yang tentunya pemiliknya mendambakan keuntungan) yang datang atau omzet yang tiba-tiba melejit. Ini godaan yang menggiurkan !!! Yo ora Son ?
CMIIW
Salam Hangat
Pingback: Uang bukan tujuan, uang adalah akibat