Merebaknya social media seperti Facebook, twitter,linkedin dan lainnya membuat langkah seseorang membuat pencitraan dirinya semakin mudah. Walaupun di ranah social media Pencitraan mulai bergeser makna ketika social media seperti Facebook, Twitter, dan Foursquare mulai merajalela di Indonesia. Untuk pertama kalinya, user bisa memamerkan apa yang mereka rasakan/sedang makan/sedang lihat/sedang dipikirkan kepada banyak orang sekaligus. Pencitraan model baru ini semakin merajalela dengan semakin merajalelanya ponsel-ponsel yang bisa internetan di Indonesia. Ponsel-ponsel ini memungkinkan semua orang untuk update status dimanapun kapanpun tanpa perlu menunggu pulang ke rumah atau pergi ke warnet.
Linkedin, sebuah social media untuk personal branding yang powerfull
Pencitraan awalnya adalah istilah yang digunakan bagi para politisi yang tiba-tiba jadi banyak berbuat amal menjelang pemilu. Hal ini digunakan untuk memperbaiki citra mereka di mata publik. Kenapa ?
- Sebuah usaha untuk menonjolkan citra terbaik di mata publik;
- Usaha pembuktian keeksisan;
- Menunjukkan apa yang dirasakan secara sangat berlebihan, hingga seringkali tidak sesuai lagi, silahkan baca terlihat sukses :D.
Namun saat ini pencitraan bukan hanya dilakukan oleh para politikus, tapi juga para pengusaha dan entrepeuner. Sebenarnya apa sih pencitraan itu ? menurut Wikipedia pencitraan dengan kata dasar “citra adalah gambar atau alat yang manusia pakai untuk menyampaikan pesan kepada manusia lainnya”.
Sebenarnya pencitraan ini mirip dengan personal branding. Personal branding dan pencitraan seringkali dilakukan oleh seorang artis atau public figure. Karena jualannya memang dirinya atau namanya.
Pertanyaannya, kalo kita sedang membangun perusahaan dengan segala macam sistemnya, namun yang sering kita lakukan branding pribadi bukan perusahaan, apakah layak ? karena seringkali sebuah perusahaan yang sistemnya baikpun bisa hancur karena branding atau pencitraan pribadi yang buruk.
Sebaiknya dipisahkan personal branding atau pencitraan pribadi dan perusahaan kecuali pekerjaan atau perusahaan kita memang membutuhkan. Contohnya ya tadi perusahaan eh maaf 😀 partai politik yang membutuhkan pencitraan para tokoh politiknya, artis, pembicara, penulis dsb.