Kita seringkali mendengar tentang kisah para sahabat Nabi kita tercinta Rasulullah SAW. Para Pemimpin Muslim yang pandai, jujur, sederhana dan banyak sifat baik lainnya. Namun pernahkah kita tahu bagaimana Rasul mendidik mereka ? Bagaimana Rasul mendidik Umar bin Khatab yang berangasan, yang mengubur anak perempuannya hidup-hidup kemudian bisa menjadi pemimpin yang Adil dan bijak ? Bagaimana Rasul mendidik Bilal yang seorang budak menjadi Gubernur ?
Saya termasuk orang beruntung yang mendapatkan jawabannya melalui guru saya. Rasulullah SAW hanya mengajarkan dan menerapkan 2 hal yakni sifat jujur dan suka memberi.
1. Suka memberi
Bukanlah sebuah kebaikan jika apa yang kita kerjakan tidak dilandasi dengan iman. Bahkan sholat kitapun bukanlah suatu kebaikan jika tidak didasari keimanan. Iman kepada Allah, Iman kepada Rasul, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab, Iman kepada Hari akhir dan Iman kepada Takdir.
Terus bagaimanakah ciri-ciri orang yang beriman ?
Ada 5 ciri orang yang beriman fren :
a. Suka memberi
b. Menegakkan sholat
c. Menunaikan zakat
d. Menepati janji
e. Sabar dalam keadaan susah
Lihat yang no 1 (a) khan ? Suka memberi. Apapun itu, paling mudah dan murah itu senyuman. Bahkan seringkali para sahabat tidak bisa menunaikan zakat (no.3/c) karena hartanya tidak memenuhi nisab Zakat karena sering Sedekah ! Atau ada cerita dimana setelah para sahabat mendapatkan ilmu dari Rasulullah, mereka tidak langsung pulang ke rumah namun mencari orang agar dapat ditularkan ilmunya dengan segera. Karena segala sesuatu akan ada pertanggungjawabannya, termasuk ilmu yang dimiliki.
Saya yakin anda tahu sahabat yang bernama Annas bin Malik, tapi pernahkah anda tahu bahwa Annas bin Malik pada umur 10 tahun pernah disedekahkan oleh ibunya untuk membantu segala keperluan Rasulullah SAW, termasuk membersihkan mesjid dll. Itu karena Ibu Annas bin Malik mempunyai sifat suka memberi atau sedekah ini walaupun tidak mempunyai harta untuk disedekahkan. Betapa kreatifnya, bayangkan jika ibu-ibu sekarang menyedekahkan anak-anaknya untuk membersihkan mesjid kayaknya mesjid-mesjid bakalan bersih deh. (atau jangan-jangan diperkarakan ?karena mengeksploitasi anak?hahahaha :D)
2. Jujur
Sifat ini bukan tanggung jawab pribadi, namun kelompok. Pada jaman Rasulullah SAW, seringkali diadakan sidak (inspeksi mendadak) dipasar-pasar dimana para sahabat berdagang untuk mengecek kejujuran dalam berdagang. Bahkan Rasul pernah memasukkan tangannya ke dalam bejana kurma sambil bertanya, apakah ini kering atau basah ? Kalau ketahuan menipu maka akan dibuat pengumuman bahwa pedagang A ini tidak jujur. Rasulullah bersabda bahwa “bukan kaumku orang yang menipu saudaranya “.
Untuk berdagang (jual beli, investasi dsb) seringkali sahabat melihat beberapa hal yakni
a) Apakah orangnya baik dan beriman ?
b) Apakah dengan sistem yang baik (akad yang baik dan benar)?
c) Dan diawasi !!!
Para sahabat yang jelas-jelas baik dan beriman, memakai akad yang baik saja masih diawasi boss !
Wah saya baru tahu ternyata masa kejayaan Islam dibangun dengan dasar Suka memberi dan jujur. Untuk menguasai dunia para sahabat menerapkan 2 hal ini secara benar.
Ayo kita singkirkan rasa ego kita, kita saling memberi dan jujur. Bismillah