Kenapa Kaskus (Forum Jual Beli) Bisa Sukses Besar

Kayaknya judulnya agak bombastis ya? seharusnya ditambahi tagline “setidaknya menurut kacamata saya” hehehehehe

Banyak sekali perusahaan yang sekarang ini sangat dikenal dan hampir semua pengguna internet tahu. Untuk luar negeri ada Google, Microsoft, Dell dan lainnya, sedangkan di dalam negeri ada Kaskus.us, Koprolnya Yahoo, Detik.com dan lainnya. Pertanyaan saya dari dulu mungkin sama dengan panjenengan semua, yakni bagaimana/kenapa perusahaan-perusahaan itu bisa besar?

Kalau semua dibahas kayaknya nggak cukup waktunya. Selain itu juga nggak cukup pengetahuan saya, hehehe. Kita coba telaah salah satu aja yakni Kaskus.us, terutama Forum Jual belinya. Kalau semua secara umum sudah tahu bahwa google, microsoft dllnya itu bisa besar karena bermanfaat bagi orang lain. So, memberi dulu boss baru menerima (Islami banget ya boss? padahal bukan orang muslim lho yang bikin). Kita sering mengkritik orang lain bahkan saudara muslim sendiri, pertanyaannya, kita udah berbuat apa buat orang lain?

Bahkan Bill Gate itu konon memberikan 50% pendapatannya untuk amal, kita ? 2.5% ? udah belum ? Facebook itu bisa menjadi ajang silaturahmi lho ? (Islami lagi ya boss?) Kalau Jumatan, kita bawanya sajadah yang besar-besar tanpa mau berbagi (pinjam istilahnya mas Ananta, ketua KPMI Semarang), padahal begitu renggang shaf kita, setan hadir disebelah kita.

Kembali ke laptop boss, sebelum ngelantur kemana-mana. Saya pengin membahas Forum Jual beli di Kaskus. Kaskus adalah Indonesia Forum terbesar. Di Forum Jual beli kaskus, para pedagang yang menggelar lapaknya/thread di FJB Kaskus mempunyai semacam tanda bintang untuk para penjual recommended disana. Pembeli pun nyaman karena tidak merasa takut tertipu. Begitu ada pedagang yang menipu, langsung dicek dan kalau terbukti merugikan pelanggan, langsung blacklist dan diumumkan. Semudah dan sesimpel itu, yang dibutuhkan hanya ketegasan dari pengurus kaskus (salut gan).

Saya jadi teringat cerita dari ustadz saya, yakni ustadz syafii. Dahulu dimasa Rasulullah SAW dan para sahabat, Rasul sering mengadakan inspeksi mendadak ke pasar-pasar. Jika ada penjual yang curang segera diumumkan diseluruh pasar bahwa pedagang tersebut curang. Kalau nggak salah di ceritakan waktu itu Rasul memasukkan tangannya ke dalam bejana yang berisi kurma yang diklaim pedagangnya kering, setelah dicek ternyata yang bawah masih basah.Sehingga pada saat itu jarang ditemui pedagang muslim curang. Bukankah Rasul pernah mengatakan bahwa “bukan termasuk kaumku, yang menipu kaumku”.

Mirip-mirip ya boss cara yang dipakai ? Yang saya mengerti menurut logika saya ya begitu yang bener boss. Seringkali kita melindungi pihak yang salah (pedagang yang menipu) dengan dalih kasihan dan sebagainya. Apa nggak lebih kasihan yang ditipu boss?

Kita katanya sesama pedagang muslim tapi kok menipu ? tapi kok ngemplang utang dan dagangan ? Dari kacamata saya, Kaskus melaksanakan Sunatullah, Google melaksanakan Sunatullah, Mc Donald melaksanakan sunatullah (lha kok?inget tulisan saya dulu tentang akad khan boss?)

Kalau kita mau besar, mau sukses, mau bahagia dan berkah dalam berdagang ingat 2 hal saja (ada ditulisan saya membangun peradaban Islam) yakni Jujur dan Suka Memberi. That is enough. Google memberi kemudahan kepada orang lain untuk mencari sesuatu di internet, Mc Donald jelas akadnya dan bersih, Kaskus memberlakukan aturan yang tegas dan tidak melindungi penipu atau pencuri. Kita ?…………………………….

Matur nuwun sudah mau menyisihkan waktunya melihat-lihat tulisan saya.

Wassalamu alaikum wr.wb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *