Tulisan ini sebenarnya sudah ada di kepala sejak bulan ramadhan yang lalu, entah kenapa belum terkeluarkan hingga hari ini.
Pada ramadhan yang lalu entah kenapa saat pulang berkendara setelah maghrib, tiba-tiba teringat bapak (Almarhum H. Leman Suwarso). Menjelang akhir Ramadhan, biasanya keluarga kami akan sangat sibuk sekali, baik mulai mengecat rumah biar tampak bagus sampai dengan menyiapkan kue-kue dan minuman untuk tamu yang datang ke rumah.
Sebenarnya bukan suasana yang membuat teringat (lebih tepatnya kangen) bapak.Tapi lebih pada sikap dan sifat bapak yang sangat memperhatikan orang lain. Dahulu ketika masih muda dan sangat egois, saya benar-benar tidak habis mengerti dengan sikap dan sifat bapak yang seringkali mendahulukan orang lain. Seringkali saya memprotes (diantara saudara hanya saya yang sering berlawanan dan berani mengutarakan secara langsung ke bapak), namun bapak hanya diam. Sekarang, setelah banyak pencerahan yang saya dapat. Saya baru mengerti bahwa sebenarnya bapak justru sangat memperhatikan kepentingan keluarga, dengan memperhatikan dan membantu kebutuhan dari orang lain bapak percaya dan sangat percaya bahwa Allah, Rabb yang Maha Pemberi Rizki akan mencukupkan semua kebutuhan keluarga kami.
Bukan cuma itu, banyak hal lain yang membuat saya sering bertentangan semisal waktu bapak yang banyak tersita untuk pekerjaan sehingga seringkali pulang larut malam. (Dahulu) Saya adalah orang yang sebisa mungkin berusaha untuk tidak menjadi seperti bapak. Tapi apa yang terjadi? Saya semakin menjadi seperti bapak saya !!!
Hal yang membuat saya sekarang menjadi rindu dengan sifat dan sikap serta pembelajaran rahasia hidup yang tidak terungkap namun tersirat. Tahukah artinya ? mungkin bukan hanya saya, banyak orang merasa menyesal setelah kehilangan !!! You Don’t know what you got, until it is gone !!!
Sering lupa bersyukur terhadap sesuatu yang dipunyai.
Mulai dari sekarang, mulai detik ini, kita bersyukur bahwa Allah Yang Maha Pengasih telah mencukupkan segala kebutuhan, telah memberi sehat, telah mengajarkan kepandaian. Sang Rahiim yang telah memberikan istri yang baik dan penyabar, yang membimbing anak-anak kepada agama yang Haq. Memberi anak dan sahabat-sahabat untuk mewarnai dunia.
(Ditulis dengan jantung yang hentinya bergetar dan airmata yang tak hentinya mengalir lembut)
Ngalian, 22 Mei 2011
nice notes…smg surgaNya menjadi tempat terindah buat beliau..amin
Amin…Thanks