Pada saat Sholat Tarawih di Masjid, seringkali kita membaca doa ini
أشْهَدُ أنْ لاَإلَهَ إلاَّ اللهُ أسْتَغْفِرُ اللهُ أسْألُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Asyhadu alla ilaaha illallah, astaghfirullah, as aluka ridlaaka wal jannah, wa na’uudzubika minannaar
Tahukah Makna nya ? Kalo artinya mungkin banyak yang tahu, tapi makna nya ?
Saya bersaksi tidak ada Tuhan Selain Allah, Saya mohon ampun kepada Allah, Saya mohon Ridha-Mu, SurgaMu dan selamatkanlah saya dari neraka.” Mu dan selamatkanlah saya dari neraka.
Beberapa melafalkan tanpa kata ridha karena sudah diwakili oleh dua kalimat yang membuat Allah ridho terhadap amal ibadah kita yakni la ilaaha illallah dan astaghfirullah.
Kemudian kenapa kita harus meminta surga dan meminta diselamatkan dari api neraka ?
Karena Hanya 2 hal inilah yang jika kita tidak memintanya, Allah tidak akan memberikan. Ahli ibadah jika dia tidak meminta surga, ditakutkan dia menjadi ahli neraka.
Dan kenapa harus meminta keridhaan Allah ? Sungguh amal ibadah kita sebenarnya tidak akan mampu menebus surga. Surga itu bukan balasan atas ibadah kita, surga itu bukan hadiah atas akhlak kita. Surga itu bentuk Kasih Sayang Allah, bentuk kemurahan Allah, Ya Rahman Ya Rahiim.
Salah satu kisah, umat nabi Musa ada yg beribadah di gunung selama 40 tahun, turun gunung hanya untuk mengambil makanan dan minuman serta kerperluannya saja. Ahli Ibadah ini berdoa agar Allah memasukkan ia ke surga dengan amal ibadahnya. Allah mengabulkan permintaan ahli ibadah ini. Setelah beliau wafat, Allah menyuruh Malaikat untuk menimbang amal ibadahnya.
Setelah menimbang Malaikat berkata, ” Ya Rabb, sungguh amal ibadah orang ini selama 40 tahun tidak sanggup membayar kenikmatan penglihatan yang telah Engkau Karuniakan.” Ahli Ibadah inipun langsung menangis dan meminta keridhaan Allah untuk dimasukkan ke surga. Ya hanya karena Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang lah kita bisa masuk surga, karena itu mintalah !
Beribadahlah karena ingin keridhaan Allah bukan yang lain (apalagi cuma sebatas dunia). Dengan Ibadah yang rajin maka Allah Ridha. Dengan mentaati perintah Nya dan Menjauhi Larangan Nya makanya Allah Ridha. Mintalah Rahmat Allah mintalah Hidayah Allah.
“Ramadhan adalah kemuliaan dan anugerah yang sangat besar dari Allah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Hal ini dapat dipahami, salah satunya, dari dialog yang dilakukan Nabi Musa AS dengan Allah melalui riwayat yang datang dari Nabi SAW.
Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT, ‘Ya Allah, apakah ada seorang manusia yang Engkau muliakan seperti Engkau memuliakan diriku, Engkau anugerahi aku dapat berdialog langsung dengan Engkau?’
Allah SWT menjawab, ‘Wahai Musa, Aku benar berdialog denganmu. Akan tetapi ada jarak pemisah antara Engkau dan Aku sebanyak tujuh puluh ribu dinding cahaya. Namun apabila umat Muhammad sudah berpuasa sampai memutih bibir-bibir mereka karena haus dan menguning warna kulit mereka karena kurang tidur oleh banyaknya bangun malam, membaca Al-Quran, dan shalat Tahajjud, Aku angkat dinding itu ketika mereka sedang berbuka puasa, sehingga pada saat itu Aku lebih dekat dengan mereka daripada engkau.’
Itulah sebabnya, seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Abdullah bin Umar bila hendak berbuka puasa dia kumpulkan keluarganya dan mengajak mereka untuk membaca ‘Asyhadu alla ilaha illallah, astaghfirullah, Nas-alukal jannata wan a-`udzu bika minannar (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, aku memohon ampunan kepada Allah, kami memohon surga kepada-Mu, dan kami berlindung kepada-Mu dari api neraka).’
Hal itu berdasarkan tuntunan dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, ‘Perbanyaklah pada Nya (pada saat menjelang berbuka puasa) empat hal, dua hal membuat Allah senang (ridha) dan dua hal lagi kalian butuh kepada Nya. Dua hal pertama, yaitu membaca syahadat dan memohon ampunan kepada-Nya, dan dua hal lagi, yaitu permohonan surga dan permohonan agar dihindarkan dari neraka-Nya.’
Sayyidatuna ‘Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, apabila aku mengetahui letaknya malam Lailatul Qadr, maka doa apakah yang hendak aku baca?.” Dijawab oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Bacalah, wahai ‘Aisyah,
أللّهمّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفوَ فاعْفُ عَنّي
‘Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘annaa’ “
(“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai maaf, maka maafkanlah aku”)
Ramadhan sebentar lagi usai, segeralah mohon Ampunan
“Barang siapa bangun di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap ganjaran dari Allah Ta’ala, maka niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.”