5 Kesalahan dalam Pemasaran

Habis baca banyak tulisan membuat kepala semakin mumet, daripada mumet mending ditulis atau direkontruksi ulang bacaan-bacaannya agar bisa mengerti sebuah “hal” dari cara pandang diri sendiri. Jadi bukan copy paste karena copy paste itu adalah intimidasi terhadap pikiran sehingga memperkosa hati agar tidak berteriak (bahkan) dengan “mulut” sendiri. Copy paste boleh-boleh saja selama ijin dengan yang punya tulisan dan persentasinya nggak melebihi 50%, semisal di blog kita ada 10 tulisan jangan sampai yang copy paste lebih dari 5.

Langsung saja akan ditulis ulang dari sebuah bahasan mengenai kesalahan pemasaran yang sering dilakukan oleh pengusaha. Apa saja kesalahan itu?

1. Mendapatkan hasil dalam waktu singkat

Semua orang bahkan saya selalu mendambakan keuntungan dalam waktu yang singkat sehingga melupakan keuntungan jangka panjang yang mungkin jauh lebih besar dan lebih rutin/langgeng (kata orang jawa rejeki yang “lumintu”). Kenapa ? karena menjadikan uang sebagai tujuan. Kata Rhenald Kasali, ” uang itu bukan tujuan, uang itu “jalaran”atau akibat. Akibat kita bekerja dengan keras, cerdas, jujur atau apapun disebutnya, kita mendapatkan bonus uang. Hal utama yang sebenarnya kita dapat adalah kepercayaan konsumen akan produk kita.

2. Merasa sudah tahu apa yang diinginkan konsumen

Sudah saya sebutkan dalam tulisan saya terdahulu “pasar semawis”, sebaiknya kita melakukan sebuah riset pemasaran mengenai produk yang akan kita luncurkan. Adakalanya orang lain jauh lebih mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari produk kita daripada kita sendiri. Terkadang juga kita merasa konsumen pasti bisa menerima produk kita, mengapa ?

3. Karena kita mempunyai kepercayaan berlebih pada produk kita

Sebagian besar percaya bahwa produknya adalah yang terbaik dan beda, namun kenyataanya konsumen tidak sependapat dengan anda. Produk yang kita klaim luar biasa ini ternyata gampang ditiru oleh kompetitor, bahkan ditingkatkan mutu/kualitasnya (kompetitor melakukan ATM-ATPMS, Amati Tiru Modifikasi atau Amati Tiru Plek Modifikasi Sedikit…hehehe…tapi mendingan daripada copy paste). Dan begitu kompetitor menurunkan harga/nilai produknya (karena kompetitor tidak menghargai hasil perasan otak kita untuk berinovasi) hancurlah produk kita berkeping-keping . Kebutuhan pasar akan sebuah produk bahkan bisa secara cepat berubah, untuk itulah anda harus selalu dekat dengan konsumen, jangan puas dengan hasil yang sudah dicapai sehingga…

4. Malas berkomunikasi dengan Konsumen

Terbuka dengan segala masukan mengenai kekurangan dan kelebihan produk kita, bisa membuat kita lebih mudah dalam menyusun strategi pemasaran produk. Kalau kelebihan produk kita dibicarakan, tentu dengan senang hati kita akan mendengarnya ( ya iya lah). Bagaimana jika konsumen membicarakan kekurangan produk kita? Seringkali kita menghindar, bahkan yang lebih ekstrim, kita menyerang konsumen !!! (ingat kasus Prita vs RS.Omni?)

Sambil berkacak pinggang kita bilang,” jangan sok tahu deh, produk kita khan yang terbaik dan paling dibutuhkan orang!!!” hehehe perasaan kita deh yang butuh konsumen. Udah gitu ditambahin lagi, “Kayaknya lu nggak level deh pakai produk kita” atau “siapa sih lu?” Hehehehe berarti kita juga nggak tahu dong…

5. Segmentasi pasar

Karena sangat penting kita tahu segmen pasar kita sehingga tahu bagaimana mengelola mereka. Selalu berikan “lebih” kepada konsumen kita, istilah kerennya “above expectation”. Espektasi pasar inilah yang kita kelola sehingga kita mampu menyediakan kebutuhan pasar. Berikan lebih dari apa yang bisa kompetitor kita berikan. Sebuah produk yang memberikan sebuah tester gratis ( bisa juga berbentuk sebuah referensi) tentu lebih menarik konsumen daripada sebuah produk yang langsung penetrasi ke pasar.

Semoga kita bisa menghindari kesalahan-kesalahan itu dan meningkatkan pemasaran kita. Jangan berlebihan dalam mempromosikan produk kita sehingga menjadi bumerang dalam “Over Promise, Under Delivery” alias janji berlebih dari apa yang bisa dihasilkan. Berusaha memberi lebih sehingga bisa “Over Delivery, Under Promise”.

Ditulis ulang dari tulisan “5 Sebab Pengusaha Gagal dalam Pemasaran”dari situs Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia di alamat

http://jpmi.or.id/2010/06/09/5-sebab-pengusaha-gagal-dalam-pemasaran

dipublikasikan di

http://suwargono.wordpress.com/

dan tentunya dengan meminta ijin pemilik tulisan.

Cekap semanten, mugi-mugi migunani.

matur nuwun

Fori Suwargono

024-70242779

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *